Panimbol,Olahraga Tradisional Mandar

By Nasria MN 29 Jul 2019, 12:11:35 WIB Budaya Tradisional
Panimbol,Olahraga Tradisional Mandar

Keterangan Gambar : Cal Crutchlow


Salah satu Olahraga Khas Mandar yang masih eksis hingga saat ini  adalah “Panimbol”.Panimbol adalah salah satu permainan rakyat mandar dahulu yang kini sudah mulai punah karena tidak pernah lagi dimainkan oleh anak-anak dewasa ini, Panimbol identik sekali dengan olahraga fisik, hampir semua unsur-unsur olahraga fisik yang ada di mandar ada didalam Panimbol ini, didalamnya sarat dengan kontak fisik, adu Strategi, adu mental.

Tata cara permainan ini dimulai dari berlombanya para 5 orang pemain Panimbol menuju ke lapangan memperebutkan 4 buah tongkat kayu berukuran sekitar 1,5 meter, permainan ini dipimpin oleh seorang wasit yang menjaga agar permainan tetap berjalan aman. Setelah tongkat diperebutkan orang terakhir yang tiba otomatis tidak mempunyai tongkat karena yang diperebutkan Cuma 4 buah, 1 orang inilah kemudian yang menjadi “jarinna” (istilah dalam bahasa mandar yang berarti orang yang menjadi bulan-bulanan dalam permainan ).
Apabila didalam permainan terdapat masalah yang kemudian tidak dapat diselesaikan oleh para pemain, wasit kemudian menengahi dengan memberikan permainan yang lain, permainan ini ditujukan agar masalah didalam permainan tersebut dapat di selesaikan yakni dengan adu fisik dengan cara memukul bagian tubuh tertentu, misal paha, perut, bahu dan lain-lain ( tergantung maunya pemain ), apabila pemain yang dipukul kemudian merasa sakit maka pemain yang memukul yang menang, bahasa mandarnya “Panukkuli to dzi anu”, demikian pula sebaliknya apabila dalam kuota pukulan yang diberi tidak bisa membuat sakit orang yang dia dinyatakan kalah. Begitulah kira-kira permainan ini dimainkan.

Bila bermain permainan ini jangan tanya berapa kalori anda yang akan terbakar seluruh tenaga akan terkuras, mental dan fisik anda akan betul-betul “diolahragakan” . mungkin hal inilah yang membuat permainan tradisional ini mulai dilupakan, anak-anak zaman sekarang lebih menyukai permainan modren yang dimainkan tanpa mengeluarkan keringat, seperti Play Station dan permainan Online lain di dunia maya.

Diperhelatan Festival Olahraga Tradisional yang diadakan di mamuju Ibukota Sulawesi Barat beberapa bulan lalu, Permainan ini diikut sertakan, dan yang membawakan adalah Sanggar Raudhatul Abidin Binaan H. Zainal Abidin dari Kec. Mapilli Kab. Polman, Kontingen pilihan dari Polman ini melengsengserkan Kontingen dari Kabupaten lain dengan meraih peringkat pertama dalam ajang tersebut. Memang tidak sia-sia Kanda Sahabuddin mahganna menggarap musik untuk mengiringi para pemain panimbol menjadikan mereka lebih bersemangat dalam mengahadapi kontingen dari Kabupaten lain.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Jejak Pendapat

Sarana dan Prasarana Apa yang Paling dibutuhkan untuk Kemajuan Sulbar ?
  Sekolah Internasional
  Super Mall dan Pusat Perbelanjaan lainnya
  Bandara Internasional
  Jalan Layang
  Jalur Kereta Api

Komentar Terakhir

  • hasriana

    Komentar paling pedas Khamenei adalah Iran tidak pernah mengenal Israel. Negara ini juga secara ...

    View Article
  • Tommy Utama

    Para pengunjuk rasa membawa bendera-bendera Palestina dan foro-foto pemimpin tertinggi ...

    View Article
  • Robby Prihandaya

    Anda penyuka Transformer? Tentu hal yang paling menarik saat menonton film Transformer salah ...

    View Article

Video Terbaru

View All Video