
- PRAKTEK MATA KULIAH OTONOMI DAN PEMERINTAHAN DAERAH
- PEMBUKAAN PKKMB STISIP BINA GENERASI POLEWLI MANDAR Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa
- PELAKSANAAN PRA PKKMB STISIP BINA GENERASI POLEWLI MANDAR
- KLARIFIKASI MENGENAI PENANGANAN KIP KULIAH, STISIP BINA GENERASI
- STISIP BINA GENERASI POLEWALI MANDAR LEADERS CAMP PART 1 DI KECMATAN ANREAPI
- DEBAT KANDIDAT CALON KETUA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN STISIP BINA GENERASI POLEWLI MANDAR
- Seleksi PMB gelombang kedua STISIP Bina Generasi Polewali Mandar Tahun akademik 2022/2023
- ALUMNI STISIP BINA GENERASI POLEWLI MANDAR LULUS SEBAGAI ANGGOTA BRIMOB
- PELANTIKAN DAN RAPAT KERJA KPUM DAN P3UM
- PEMBENTUKAN PANITIA PERSIAPAN PEMILIHAN KETUA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KPUM DAN P3UM
Seskab buka Pameran Lukisan
Berita Terkait
- Pesawat N219 Karya Anak Bangsa Uji Terbang Perdana di Bandung0
- PBB Verifikasi 16.056 Nama Pulau Indonesia0
- Buruan !!!Penjaringan 10.000 Kandidat Gladiator Cyber Security Indonesia2
- Banjir Jakarta Paling banyak Dicari di Google0
- Fatima Nabil, Presenter TV Berjilbab Pertama di Mesir0
- KKP Siapkan Pendampingan Modal Usaha Bagi Nelayan Kecil Cilacap0
- Bos Amazon Temukan Mesin Apollo 110
- Setpres Bantah Pesawat Presiden Sebabkan Batalnya Penerbangan Garuda di Bali0
- Usai China, Indonesia Tuan Rumah Miss World 20130
- Es Teler dalam Kilasan Sejarah0
Berita Populer
- Kopi Mamasa : Legenda Kejayaan Kopi Sulawesi Barat
- Bos Amazon Temukan Mesin Apollo 11
- ALUMNI STISIP BINA GENERASI POLEWLI MANDAR LULUS SEBAGAI ANGGOTA BRIMOB
- KLARIFIKASI MENGENAI PENANGANAN KIP KULIAH, STISIP BINA GENERASI
- STISIP BINA GENERASI POLEWALI MANDAR LEADERS CAMP PART 1 DI KECMATAN ANREAPI
- Jurnalistik Kampus STISIP Biges Polewali
- Roti Pawa,Bakpau ala Mandar
- Tim Takraw Putri Indonesia memutuskan Walk Out saat menghadapi tuan rumah Malaysia
- Seleksi PMB gelombang kedua STISIP Bina Generasi Polewali Mandar Tahun akademik 2022/2023
- PEMBENTUKAN PANITIA PERSIAPAN PEMILIHAN KETUA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN KPUM DAN P3UM

Meski sudah mengikuti sejak tahun 1995-1996 dan mengoleksi sejumlah karyanya, hati Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung campur aduk saat menerima undangan dan diminta hadir dan membuka pameran lukisan dari pelukis yang disebutnya maestro, Nyoman Gunarsa.
“Memang selama ini saya terus terang tidak pernah hadir di acara-acara pameran lukisan Pak Nyoman, tapi saya menikmati lukisan-lukisan Bapak, dan saya belajar banyak,” ungkap Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung, saat memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Lukisan Karya Nyoman Gunarsa, di Bentara Budaya Palmerah, Jakarta Selatan, Senin (14/8) malam.
Sebagai orang yang bukan murid Nyoman Gunarsa karena dirinya tidak bisa melukis, namun Seskab Pramono Anung tidak berkecil hati. Bagi dirinya, adalah mata yang bisa melihat lukisan dengan baik, dan dia beruntung setelah berkali-kali memohon dalam hati, akhirnya diberikan kesempatan bertemu dengan Nyoman.
“Alhamdulillah kemarin ketika mendampingi Bapak Presiden pada tanggal 4 Agustus, terus terang saya terbelalak dengan koleksi Pak Nyoman Gunarsa yang luar biasa,” kata Pramono mengisahkan perjalanannya saat mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi Museum Seni Lukis Klasik Bali Nyoman Gunarsa, yang berlokasi di Klungkung, Bali, Jumat (4/8) lalu.
Menurut Seskab, negara harus turun tangan terhadap koleksi-koleksi luar biasa yang dimiliki seniman seperti Nyoman Gunarsa. Karena itu, ungkap Seskab, Presiden Joko Widodo, langsung memerintahkan kepada Mendikbud dan Dirjen Kebudayaan untuk itu.
“Karena tidak mungkin aset yang begitu luar biasa itu ditangani oleh keluarga. Negara harus turun tangan terhadap hal itu,” ujar Seskab menegaskan.
Tidak Bisa Ditiru
Ada sejumlah kelebihan dari karya Nyoman Gunarsa yang membuat Mas Pram merasa mengejar-ngejar. Pertama, pigura lukisan Nyoman Gunarsa yang sederhana namun tidak bisa ditiru orang. Yang kedua, adalah goresan warna putih.
“Itu yang membedakan dengan goresan-goresan lain. Mungkin kalau pelukis enggak melihat itu, kalau saya, mata saya melihat itu. Warna putih Bapak itu selalu berbeda dengan, kalau orang mau meniru enggak bisa,” kata Mas Pram.
Diakui Mas Pram, ketika masa booming tahun 2000-an atau 90 akhir, banyak karya-karya lukis Nyoman Gunarsa ditiru orang. Tetapi Mas Pram meyakini, orang tidak bisa meniru pigura, warna putih, dan goresan-goresan yang menurutnya itu susah sekali.
Untuk itu, Seskab Pramono Anung menyampaikan selamat kepada Nyoman Gunarsa yang sudah berkarya sejak umur 13 tahun itu. Ia berharap, bukan hanya kepada generasi kita ini karya dan keahlian maestro Nyoman Gunarsa diwariskan, tetapi juga kepada generasi yang berikutnya.
Pada bagian terakhir sambutannya, Seskab Pramono Anung menyinggung pernyataan Nyoiman Gunarsa bahwa seni itu membuat orang lebih colourful, lebih hidup.
“Mungkin ada baiknya juga Pak Nyoman sekali-kali pameran di DPR, Pak. Supaya teman-teman saya itu juga, lebih, gambarnya itu enggak selalu gambar yang gundul itu loh, botak gundul itu, tetapi gambarnya adalah gambar lukisan yang menyejukkan, yang menginspirasi, yang membuat kita semua menjadi penikmat seni, dan juga hidupnya itu lebih bermakna,” kata Mas Pram yang disambut tepuk tangan undangan yang memenuhi ruangan di Bentara Budaya itu.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain mantan Mendikbud Wardiman Djojonegoro, pengusaha Dewi Motik, dan Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo.
